Kamu tentu pernah dengar istilah passive income atau penghasilan pasif. Banyak orang membicarakannya sebagai “jalan menuju kebebasan finansial.” Bedanya dengan gaji biasa (active income), passive income tidak menuntut kamu bekerja secara terus-menerus untuk mendapatkannya. Dengan kata lain, kamu bisa tetap menerima penghasilan meski sedang tidur, liburan, atau menghabiskan waktu bersama keluarga.
Contohnya, jika kamu bekerja sebagai karyawan, kamu mendapat gaji setiap bulan sebagai imbalan dari jam kerja yang kamu habiskan. Itu active income. Namun, kalau kamu punya kos-kosan, uang sewa yang datang tiap bulan meski kamu tidak aktif bekerja mengelola setiap hari., itulah passive income.
Menurut buku Rich Dad Poor Dad karya Robert Kiyosaki, salah satu kunci kebebasan finansial adalah membangun aliran passive income. Dengan begitu, kamu tidak hanya bergantung pada tenaga dan waktu, tapi juga pada aset yang terus bekerja untukmu. Bahkan penelitian dari Harvard Business Review menyebutkan, orang yang memiliki sumber pendapatan pasif lebih mampu menghadapi krisis ekonomi karena mereka tidak hanya bergantung pada satu sumber pendapatan saja (HBR, 2020).
Lalu, bagaimana sebenarnya cara mendapatkan passive income? Mari kita bahas satu per satu dengan contoh konkret yang bisa kamu mulai dari sekarang.
1. Investasi Saham Dividen
Salah satu cara paling populer untuk mendapatkan passive income adalah melalui investasi saham dividen. Saham dividen adalah saham dari perusahaan yang rutin membagikan keuntungan (dividen) kepada pemegang saham.
Misalnya, kamu memiliki saham di perusahaan telekomunikasi besar. Setiap tahun, perusahaan itu membagikan dividen. Tanpa perlu bekerja langsung di perusahaan, kamu tetap mendapat penghasilan.
Kelebihan berinvestasi dengan dividen yaitu cocok untuk jangka panjang dan bisa memberikan penghasilan rutin tiap tahun, sedangkan kekurangannya butuh modal awal dan adanya risiko kerugian jika harga saham turun.
Di Indonesia, kamu bisa membeli saham hanya dengan ratusan ribu rupiah lewat aplikasi sekuritas resmi yang terdaftar di OJK.
2. Menyewakan Properti
Menyewakan properti juga termasuk cara klasik untuk mendapatkan passive income. Tidak hanya rumah atau kos-kosan, sekarang kamu bisa menyewakan apartemen harian melalui platform seperti Airbnb.
Contohnya, jika kamu punya rumah kosong di pinggir kota, kamu bisa menyewakannya dengan sistem bulanan. Atau, jika tinggal di kota wisata, kamu bisa memanfaatkannya untuk disewa harian oleh turis.
Kelebihan menyewakan properti adalah bisa memberikan penghasilan stabil dan nilai properti cenderung naik dari waktu ke waktu. Sedangkan, kekurangannya adalah butuh modal besar di awal dan ada biaya perawatan dan pajak.
3. Membuat Produk Digital (E-book, Kursus Online, Template)
Di era digital, membuat produk sekali lalu menjualnya berkali-kali adalah salah satu cara efektif mendapatkan passive income. Produk digital bisa berupa:
- E-book (misalnya, panduan diet sehat atau belajar bahasa asing).
- Kursus online (kursus desain, fotografi, atau bisnis online).
- Template (PowerPoint, desain CV, worksheet, planner).
Contohnya, kamu suka menulis resep masakan. Kamu bisa membuat e-book kumpulan resep sederhana, lalu menjualnya di platform seperti Google Play Books atau Etsy.
Menurut laporan Statista (2024), industri e-learning global diprediksi mencapai lebih dari USD 400 miliar pada 2030. Artinya, peluang untuk mendapatkan passive income lewat kursus online sangat besar.
Baca Juga: Cara Investasi Emas Agar Untung
4. Afiliasi (Affiliate Marketing)
Affiliate marketing adalah sistem di mana kamu mempromosikan produk orang lain dan mendapat komisi jika ada orang yang membeli melalui link-mu.
Contoh sederhana: Kamu punya akun Instagram atau blog. Kamu menulis review tentang produk skincare, lalu menyertakan link pembelian. Jika ada orang yang membeli melalui link itu, kamu dapat komisi.
Kelebihan melakukan affiliate marketing yaitu bisa dimulai tanpa modal, waktu fleksibel, dan cocok untuk siapa saja. Sementara itu, tantangannya adalah butuh konsistensi membangun audiens dan komisi yang diperoleh bervariasi dan terkadang kecil.
Di Indonesia, sudah banyak marketplace yang menawarkan program afiliasi, seperti Tokopedia, Shopee, atau TikTok Shop.
5. Royalti dari Karya Kreatif
Kalau kamu punya bakat menulis, menggambar, atau bermusik, kamu bisa mendapatkan passive income lewat royalti.
- Penulis buku akan mendapat royalti setiap kali bukunya terjual.
- Musisi mendapat royalti dari lagu yang diputar di Spotify atau YouTube.
- Ilustrator bisa menjual karyanya di platform seperti Shutterstock atau Freepik.
Contohnya, ada seorang fotografer bisa mengunggah foto-fotonya di situs stok foto. Setiap kali ada orang yang membeli lisensinya, fotografer itu mendapatkan bayaran tanpa perlu bekerja ulang.
6. Membuka Bisnis Franchise dengan Sistem Manajemen
Franchise adalah bisnis waralaba yang dijalankan oleh orang lain dengan sistem dan merek tertentu. Jika dikelola dengan baik, ini bisa menjadi sumber passive income.
Contohnya, kamu punya bisnis kebab. Brand kebab kamu semakin populer dan banyak pembeli. Karena kamu tahu produkmu bagus, kamu membuat franchise kebab untuk dijual kepada orang lain yang tertarik membuka bisnis kebab.
Kamu menyediakan bahan baku, standard operating procedure, dan konsep bisnis siap pakai kepada pembeli franchise-mu. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan keuntungan meskipun kamu tidak sedang menjual produkmu.
7. Investasi Reksadana dan Obligasi
Selain saham, kamu juga bisa mendapatkan passive income dari reksadana dan obligasi.
- Reksadana pendapatan tetap memberikan imbal hasil dari bunga obligasi yang dikelola manajer investasi.
- Obligasi pemerintah (ORI, Sukuk Ritel) memberi kupon bunga setiap bulan.
Contohnya, kamu membeli ORI senilai Rp10 juta. Setiap bulan, pemerintah akan membayar bunga tetap sebagai passive income.
Keuntungan investasi jenis ini adalah risikonya relatif rendah dibanding saham, sehingga cocok untuk pemula.
8. Membuat Aplikasi atau Website dengan Monetisasi
Jika kamu punya keahlian IT, membuat aplikasi atau website bisa menjadi sumber passive income. Penghasilan bisa datang dari:
- Iklan Google AdSense.
- Pembelian premium dalam aplikasi.
- Sponsorship atau kerja sama brand.
Contohnya, ada seorang developer membuat aplikasi catatan keuangan sederhana. Aplikasi itu gratis, tapi ada fitur premium berbayar. Setiap orang yang upgrade, developer mendapat passive income.
Baca Juga: 10 Skill yang Bisa Menghasilkan Uang di Era Digital
9. Menjadi Investor di Bisnis Orang Lain
Kalau kamu punya modal tapi tidak ingin repot mengelola bisnis, kamu bisa menjadi investor pasif. Caranya, menanamkan modal di bisnis teman atau startup, lalu mendapatkan pembagian keuntungan.
Contohnya, kamu ikut urunan modal membuka kafe, tapi tidak terlibat dalam operasional sehari-hari. Kamu hanya menunggu laporan keuangan dan bagi hasil.
10. Menyewakan Barang Pribadi
Selain properti, barang pribadi juga bisa disewakan. Misalnya:
- Kamera atau drone untuk fotografer.
- Mobil untuk jasa sewa harian.
- Peralatan pesta seperti tenda atau sound system.
Misalnya, kamu punya kamera DSLR yang jarang dipakai. Dengan menyewakannya Rp200 ribu per hari, dalam sebulan bisa menghasilkan jutaan rupiah.
Baca Juga: Cara Menabung yang Efektif untuk Raih Tujuan Finansial
Tantangan dalam Membangun Passive Income
Meskipun terdengar menarik, membangun passive income tidak instan. Ada beberapa tantangan yang perlu kamu pahami:
- Butuh modal awal.
Banyak sumber passive income membutuhkan investasi awal, baik berupa uang, waktu, maupun keterampilan. - Butuh proses.
Passive income tidak berarti tanpa usaha. Awalnya, kamu perlu bekerja keras membangun fondasi sebelum bisa menikmati hasilnya. - Risiko tetap ada.
Setiap investasi punya risiko. Karena itu, penting untuk belajar manajemen risiko.
Mindset untuk Membangun Passive Income
Sebelum memulai, ada baiknya kamu menyiapkan mindset yang tepat:
- Jangka panjang. Passive income biasanya baru terasa setelah beberapa tahun.
- Diversifikasi. Jangan hanya mengandalkan satu sumber. Semakin banyak aliran passive income, semakin aman.
- Belajar terus. Dunia investasi dan bisnis selalu berubah. Tetaplah update pengetahuanmu.
Baca Juga: Financial Freedom adalah, Memahami Cara Menuju Kebebasan Finansial
Passive Income, Jalan Menuju Kebebasan Waktu dan Finansial
Cara mendapatkan passive income bukanlah hal yang instan, tetapi sangat mungkin diwujudkan. Kamu bisa mulai dari yang kecil—misalnya berinvestasi di reksadana, menulis e-book, atau mencoba affiliate marketing. Seiring waktu, kamu bisa bangun lebih banyak sumber penghasilan pasif yang membuatmu tidak lagi hanya bergantung pada gaji bulanan.
Jadi, yuk mulai merancang strategi passive income-mu dari sekarang!
Foto Thumbnail: Freepik.com