
cara hidup hemat
Cara Hidup Hemat – Banyak orang berpikir hidup hemat baru perlu dilakukan setelah menikah atau punya tanggungan keluarga. Padahal, justru saat masih single adalah waktu terbaik untuk memulai kebiasaan finansial yang sehat.
Menurut survei Bank of America Better Money Habits Millennial Report 2023, generasi muda yang memulai kebiasaan menabung sejak dini memiliki kemungkinan 3 kali lebih besar mencapai kemandirian finansial sebelum usia 40 tahun.
Itulah mengapa mempelajari cara hidup hemat saat single bisa menjadi investasi terbesar untuk masa depan kamu.
Cerita Penyesalan Karena Tidak Tahu Cara Hidup Hemat
Sebelum mulai bahas tips apa saja yang bisa diterapkan, saya mau berbagi sedikit pengalaman pribadi kenapa cara hidup hemat itu penting.
Saya pernah punya gaji relatif di atas rata-rata karena punya karier yang bagus. Selain itu, saya juga punya side hustle dan pemasukan dari project yang kalau semuanya digabung penghasilan saya bisa mencapai Rp20 juta dalam satu bulan.
Tapi dalam rentang 3 tahun bekerja, saya hanya bisa menyisihkan penghasilan 10% dari total pendapatan. Alasannya karena saya suka belanja online dan travelling. Saya juga tidak tertib dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran.
Padahal kalau saya bisa berhemat dan tidak mengikuti gaya hidup, saya bisa menyisihkan tabungan hingga 40% bahkan lebih. Bahkan uangnya bisa dibelanjakan buat beli emas dan aset lainnya.
Nah, dari pengalaman itu, saya akhirnya belajar mengapa hidup hemat penting dan sekarang saya praktikkan.
1. Tentukan Tujuan Keuangan Sejak Sekarang
Cara hidup hemat bukan hanya soal menekan pengeluaran, tapi juga memastikan uang yang dihemat mengarah ke tujuan yang jelas.
Kalau kamu masih single, tujuan keuangan bisa berupa:
- Jangka pendek: menabung untuk liburan impian, membeli gadget, atau membangun dana darurat.
- Jangka menengah: mengumpulkan modal usaha atau uang muka rumah/apartemen.
- Jangka panjang: dana pensiun atau investasi properti.
Dulu saya tidak pernah menetapkan tujuan apapun sehingga tidak tahu uang itu disimpan buat apa. Alhasil saya cenderung impulsif dalam pengeluaran. Jadi penting sekali punya tujuan, agar kita punya alasan yang kuat dalam menyimpan uang.
2. Gunakan Sistem Anggaran yang Jelas
Kalau penghasilan kamu masih satu sumber (misalnya gaji bulanan), penting untuk mengalokasikan setiap rupiah secara terencana. Salah satu metode yang cocok untuk single adalah 50-30-20:
- 50% kebutuhan pokok (kos, makan, transportasi, tagihan)
- 30% keinginan (hiburan, belanja, nongkrong)
- 20% tabungan & investasi
Dengan metode ini, cara hidup hemat bisa diterapkan tanpa mengorbankan kesenangan pribadi.
Tip: Gunakan dua rekening—satu untuk kebutuhan dan keinginan, satu lagi khusus untuk tabungan. Begitu gajian masuk, langsung sisihkan pos tabungan agar tidak tergoda membelanjakannya.
3. Masak Sendiri Lebih Sering
Salah satu “kebocoran” keuangan terbesar anak single adalah makan di luar. Harga satu porsi makanan di kafe bisa setara bahan masakan untuk 3–4 kali makan di rumah.
Saya pernah menghabiskan Rp1,5 juta per bulan untuk makan di luar, tapi setelah mulai memasak 5 hari dalam seminggu. Hasilnya, saya hanya menghabiskan Rp800 ribu untuk belanja bahan makanan. Jadi sisanya bisa masuk ke tabungan.
Cara hidup hemat ini mungkin butuh waktu untuk membiasakan diri, tapi dampak penghematannya sangat signifikan.
Baca Juga: Cara Mengatur Gaji Bulanan Agar Tidak Boros
4. Gunakan Transportasi Publik atau Berbagi Kendaraan
Kalau jarak rumah ke kantor terjangkau dengan transportasi umum, manfaatkan fasilitas seperti KRL, MRT, TransJakarta, atau bus kota. Biayanya jauh lebih murah daripada bensin dan parkir motor/mobil pribadi.
Kalau terpaksa harus bawa kendaraan, cari teman kantor atau teman kos yang bisa diajak carpool. Selain menghemat biaya, ini juga membantu mengurangi jejak karbon.
5. Batasi Belanja Impulsif
Belanja impulsif sering terjadi ketika ada promo atau flash sale. Ya, saya sering tergiur itu.
Apalagi dengan algoritma yang canggih saat ini, terkadang saat buka aplikasi belanja online, saya sering melihat barang-barang lucu yang seharusnya tidak saya butuhkan. Tapi karena tergiur bentunya yang menarik, akhirnya saya beli.
Setelah membeli dan puas mendapatkannya, saya baru menyadari ternyata tidak begitu membutuhkan barang tersebut. Singkat cerita saya mulai menerapkan delay purchase rule atau menunda pembelian.
Cara hidup hemat ini ternyata efektif dilakukan untuk menghindari praktik belanja impulsif yang bikin kita hidup boros.
Jadi, ketika ada dorongan mau beli barang, tunda dulu keinginan itu selama 3 hari. Setelah 3 hari, jika kamu tidak benar-benar membutuhkannya, keinginan untuk membeli barang itu akan hilang. Namun, jika kamu benar-benar membutuhkannya, keinginan itu tetap bertahan.
6. Menabung Dana Darurat
Dana darurat penting meski kamu masih single, karena situasi tak terduga bisa datang kapan saja—kehilangan pekerjaan, sakit, atau kebutuhan keluarga mendadak.
Idealnya, dana darurat minimal 3–6 kali pengeluaran bulanan. Misalnya, kalau pengeluaran kamu Rp4 juta per bulan, target dana darurat adalah Rp12–24 juta. Simpan di rekening terpisah yang mudah diakses tapi tidak tercampur dengan dana harian.
7. Maksimalkan Gratisan dan Diskon
Gunakan promo buy 1 get 1, aplikasi cashback, dan kartu member untuk kebutuhan yang memang kamu beli rutin. Jangan ragu mencari hiburan gratis seperti event komunitas, konser terbuka, atau fasilitas olahraga di taman kota.
Cara hidup hemat ini akan membuat kamu tetap bisa menikmati hidup tanpa menguras kantong.
8. Kurangi Langganan yang Jarang Dipakai
Banyak anak single punya lebih dari dua langganan streaming atau gym membership yang jarang digunakan. Evaluasi setiap bulan, dan batalkan yang tidak terpakai. Uang yang dihemat bisa dialihkan untuk investasi atau tabungan.
9. Gunakan Aplikasi Keuangan
Aplikasi seperti Money Lover, Monefy, atau Spendee bisa membantu kamu melacak setiap pengeluaran harian. Dengan pencatatan yang rapi, kamu bisa melihat kategori mana yang paling boros dan mulai mengendalikannya.
10. Fokus pada Pengalaman, Bukan Barang
Ketika masih single, lebih baik mengalokasikan dana untuk pengalaman yang memberi nilai tambah seperti kursus, pelatihan, atau perjalanan edukatif. Barang bisa rusak atau usang, tapi keterampilan dan pengalaman akan bertahan lebih lama dan meningkatkan potensi penghasilan kamu di masa depan.
11. Investasikan Uang Sejak Dini
Meski penghasilan belum besar, investasi tetap bisa dimulai. Pilih instrumen rendah risiko seperti reksa dana pasar uang atau deposito untuk pemula. Semakin cepat kamu mulai, semakin besar efek compounding yang akan kamu dapatkan.
Cara hidup hemat bukan berarti uang hanya disimpan, tapi juga dikelola agar berkembang.
12. Hindari Utang Konsumtif
Kartu kredit atau pinjaman online sering jadi jebakan bagi anak single. Jika tidak digunakan bijak, bunganya bisa menggerus penghasilan bulanan. Gunakan kartu kredit hanya untuk transaksi terencana, dan pastikan membayar penuh setiap bulan.
Baca Juga: Budgeting Sederhana untuk Pemula
13. Tetapkan Batas untuk Hiburan
Tidak masalah bersenang-senang, tapi beri batas jelas. Misalnya, maksimal Rp500 ribu per bulan untuk hiburan di luar rumah. Dengan batas ini, kamu bisa tetap menikmati kehidupan sosial tanpa mengganggu keuangan.
14. Terapkan Prinsip “Pay Yourself First”
Begitu gajian, langsung sisihkan minimal 20–30% untuk tabungan atau investasi, sebelum membayar hal lain. Prinsip ini membuat cara hidup hemat lebih konsisten, karena kamu memprioritaskan diri sendiri di masa depan.
Penutup: Hidup Hemat Itu Gaya Hidup, Bukan Hukuman
Buat kamu yang masih single, ini adalah masa terbaik untuk membangun kebiasaan finansial sehat. Beban tanggungan lebih ringan, dan fleksibilitas dalam membuat keputusan lebih besar.
Mulailah dengan tujuan jelas, sistem anggaran yang rapi, pengendalian belanja, dan memanfaatkan setiap peluang untuk menghemat. Kalau semua langkah cara hidup hemat ini dilakukan konsisten, kamu akan punya fondasi keuangan yang kuat untuk menghadapi tahap kehidupan berikutnya, baik itu menikah, berbisnis, atau mencapai kebebasan finansial.
Referensi:
- Bank of America. (2023). Better Money Habits Millennial Report. https://bettermoneyhabits.bankofamerica.com
- Otoritas Jasa Keuangan. (2022). Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022. https://www.ojk.go.id
- Investopedia. How to Save Money. https://www.investopedia.com/articles/personal-finance/081216/10-top-money-saving-tips.asp