Posted in

Usaha Frozen Food: Peluang Menguntungkan di Era Gaya Hidup Praktis

usaha frozen food
usaha frozen food

Beberapa tahun terakhir, tren makanan beku atau usaha frozen food terus mengalami pertumbuhan signifikan di Indonesia. Perubahan gaya hidup masyarakat yang serba cepat dan praktis membuat permintaan terhadap makanan beku semakin meningkat. Produk ini dinilai mampu menjawab kebutuhan konsumen yang menginginkan makanan cepat saji, tahan lama, namun tetap enak dan bergizi.

Menurut laporan Katadata Insight Center (2023), penjualan produk frozen food di Indonesia tumbuh lebih dari 10% per tahun. Angka ini sejalan dengan data Kementerian Perdagangan yang mencatat bahwa nilai impor bahan baku olahan pangan beku juga meningkat seiring permintaan domestik.

Bahkan, McKinsey & Company (2022) menyebutkan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar di Asia Tenggara untuk industri makanan beku. Fakta ini menjadikan usaha frozen food sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan untuk digarap.

Mengapa Usaha Frozen Food Menarik?

Ada beberapa alasan mengapa usaha frozen food semakin populer dan diminati oleh pelaku usaha kecil maupun besar. Pertama, produk ini memiliki daya tahan lama karena diproses dengan teknik pembekuan sehingga aman dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu.

Kedua, permintaan pasar terus meningkat, terutama dari kalangan pekerja, mahasiswa, dan keluarga muda yang membutuhkan makanan praktis. Ketiga, pemasaran produk bisa dilakukan melalui berbagai kanal, mulai dari toko kelontong, minimarket, hingga platform e-commerce dan aplikasi pesan antar makanan.

Contoh sukses datang dari brand lokal seperti Fiesta dan So Good, yang berhasil memimpin pasar dengan variasi produk frozen food. Selain itu, banyak UMKM yang kini memproduksi frozen food skala rumahan, seperti dimsum, risoles, dan ayam marinasi, dan mampu menembus pasar online dengan omzet puluhan juta per bulan.

Jenis-Jenis Produk Frozen Food Paling Laris

Tidak semua produk frozen food memiliki daya tarik yang sama di pasaran. Beberapa kategori tertentu justru mendominasi penjualan. Berdasarkan riset Nielsen (2022) dan laporan Euromonitor, berikut produk dengan permintaan tertinggi di pasar Indonesia:

  1. Olahan Ayam (Nugget, Sosis, dan Ayam Marinasi)
    Produk berbasis ayam adalah yang paling populer. Nugget dan sosis, misalnya, sangat digemari anak-anak hingga orang dewasa karena praktis. Data Nielsen menyebutkan, lebih dari 60% rumah tangga di perkotaan membeli produk olahan ayam beku setidaknya sebulan sekali.
  2. Bakso dan Olahan Daging
    Bakso frozen menjadi pilihan karena mudah diolah, bisa digunakan untuk berbagai masakan (bakso kuah, tumisan, mie instan). Permintaan tinggi terutama dari warung makan hingga pedagang kaki lima.
  3. Dimsum dan Pangsit
    Tren kuliner Asia mendorong penjualan dimsum frozen meningkat drastis. Banyak UMKM lokal yang sukses menjual dimsum homemade beku dengan kemasan menarik melalui marketplace.
  4. Seafood Beku
    Produk seperti ikan fillet, udang, dan cumi beku banyak dicari oleh konsumen rumah tangga maupun restoran. Nilai ekspor seafood beku Indonesia pada 2023 mencapai lebih dari US$2 miliar (Kementerian Kelautan dan Perikanan), menunjukkan tingginya potensi sektor ini.
  5. Roti dan Pastry Beku
    Produk seperti croissant, puff pastry, dan roti tawar beku semakin diminati kalangan muda. Kehadirannya memudahkan konsumen membuat sarapan praktis di rumah.

Dengan variasi ini, pelaku usaha frozen food dapat menyesuaikan pilihan produk sesuai target pasar mereka.

Baca Juga: 10 Ide Usaha Rumahan Paling Populer Sepanjang Masa

Kebutuhan Modal dan Estimasi Keuntungan

Membuka usaha frozen food sebenarnya tidak selalu membutuhkan modal besar. Modal bergantung pada skala usaha yang dijalankan, apakah sekadar produksi rumahan skala kecil atau bisnis distribusi dengan kapasitas besar.

  • Modal Awal
    Untuk skala rumahan, modal sekitar Rp10–20 juta sudah bisa memulai usaha frozen food. Rinciannya meliputi freezer (Rp4–6 juta), mesin sealer (Rp1–2 juta), peralatan masak tambahan (Rp3 juta), bahan baku awal (Rp5–7 juta), serta kemasan dan label (Rp1–2 juta).
  • Estimasi Omzet
    Jika memproduksi dimsum atau nugget homemade dengan harga jual Rp20.000 per pack dan mampu menjual 1.000 pack per bulan, omzet yang dihasilkan mencapai Rp20 juta. Dengan margin keuntungan bersih 25–35%, pelaku usaha bisa memperoleh laba Rp5–7 juta per bulan.
  • Potensi Skala Lebih Besar
    Untuk skala menengah, seperti menjadi distributor frozen food berbagai merek, modal bisa mencapai Rp50–100 juta untuk gudang penyimpanan dan armada distribusi. Namun omzetnya bisa tembus Rp100–200 juta per bulan tergantung jaringan penjualan.

Data ini membuktikan bahwa usaha frozen food bisa dimulai dari kecil hingga berkembang menjadi bisnis besar dengan prospek keuntungan yang jelas.

Baca Juga: Tambah Penghasilan dari Rumah, Inilah Cara Memulai Bisnis Online Bagi Pemula

Tips Sukses Menjalankan Usaha Frozen Food

Agar bisnis ini bertahan dan berkembang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

  1. Jaga Kualitas Produk
    Frozen food harus diproses dengan standar kebersihan dan keamanan pangan yang baik. Gunakan bahan segar dan perhatikan rantai dingin (cold chain) agar kualitas tetap terjaga.
  2. Kemasan Menarik dan Higienis
    Konsumen kini sangat peduli pada kemasan. Gunakan plastik vakum atau kemasan zip lock yang rapi, sertakan label dengan informasi gizi, tanggal produksi, dan tanggal kadaluarsa.
  3. Perizinan dan Legalitas
    Untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, urus izin edar dari BPOM atau sertifikasi halal MUI. Produk yang sudah memiliki izin resmi lebih mudah masuk ke supermarket dan minimarket.
  4. Pemasaran Digital
    Manfaatkan media sosial, e-commerce, dan aplikasi pesan antar makanan. Konten promosi yang menarik, seperti video masak menggunakan produk frozen, bisa meningkatkan penjualan.
  5. Bangun Jaringan Distribusi
    Jangan hanya mengandalkan penjualan online. Bekerja sama dengan warung, restoran, atau agen bisa memperluas pasar.
  6. Inovasi Produk
    Jangan terpaku pada satu jenis produk. Kembangkan varian baru sesuai tren, misalnya snack sehat rendah kalori atau produk berbasis plant-based yang sedang naik daun.

Baca Juga: 12 Cara Menambah Penghasilan Bulanan yang Bisa Kamu Coba

Penutup

Dari uraian di atas, jelas bahwa usaha frozen food memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Permintaan pasar yang terus meningkat, kemudahan distribusi, hingga fleksibilitas skala usaha membuat bisnis ini cocok dijalankan siapa saja, baik sebagai usaha rumahan maupun skala industri.

Dengan modal mulai Rp10 juta, pelaku usaha sudah bisa memproduksi frozen food sederhana. Omzet bulanan pun berpotensi mencapai puluhan juta rupiah jika dijalankan dengan strategi pemasaran yang tepat. Keberhasilan brand besar dan UMKM lokal membuktikan bahwa usaha frozen food adalah peluang nyata menuju kemandirian finansial.

Jika kamu sedang mencari ide bisnis yang stabil, praktis, dan berpeluang jangka panjang, maka memulai usaha frozen food bisa menjadi langkah terbaik untuk sekarang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *