Uang Selalu Habis? Simak 8 Cara Mengatur Gaji Bulanan Agar Tidak Boros

Cara Mengatur Gaji Bulanan – Gajian adalah momen yang ditunggu-tunggu banyak orang. Tapi, sayangnya, tak sedikit pula yang sudah kehabisan uang di pertengahan bulan. “Baru tanggal 10, kok saldo tinggal segini?” Mungkin kamu pernah merasakannya.

Masalahnya bukan semata soal jumlah gaji, tapi bagaimana cara kamu mengelolanya. Sebesar apa pun penghasilanmu, jika pengeluarannya tidak direncanakan dengan bijak, maka uang itu akan cepat hilang tanpa jejak.

Karena itu, penting bagi kamu untuk belajar cara mengatur gaji bulanan agar lebih bijak dan tidak boros. Bukan cuma untuk bertahan hidup sampai akhir bulan, tapi juga untuk membangun masa depan finansial yang lebih sehat.

Kenapa Mengatur Gaji Bulanan Itu Penting?

Sebelum membahas cara mengatur gaji bulanan, mari pahami dulu urgensinya. Gaji adalah sumber utama penghasilan bagi sebagian besar orang. Jika tidak dikelola dengan baik, kamu bisa terjebak dalam siklus “gajian–senang–boros–menyesal” setiap bulannya.

Menurut survei OJK tahun 2022, hanya 38% masyarakat Indonesia yang merasa mampu mengatur keuangan pribadinya secara baik. Sisanya masih bergumul dengan kebiasaan konsumtif, utang, dan ketidakpastian finansial.

Dengan menguasai cara mengatur gaji bulanan, kamu bisa:

  • Mencapai target finansial lebih cepat (seperti beli rumah, dana darurat, atau liburan)
  • Menghindari utang konsumtif
  • Hidup lebih tenang tanpa stres karena kehabisan uang
  • Menyiapkan masa depan tanpa bergantung pada gaji saja

1. Buat Anggaran Bulanan dengan Skema yang Jelas

Langkah pertama dari cara mengatur gaji bulanan adalah membuat anggaran (budgeting). Jangan biarkan uang “mengalir begitu saja” tanpa tujuan. Kamu perlu tahu ke mana saja penghasilanmu akan digunakan.

Salah satu metode paling populer adalah metode 50-30-20:

  • 50% untuk kebutuhan pokok: makan, transportasi, sewa, tagihan, dll.
  • 30% untuk keinginan: nongkrong, langganan streaming, liburan, dll.
  • 20% untuk tabungan/investasi: dana darurat, emas, reksa dana, dll.

Kamu bisa menyesuaikan presentasenya sesuai gaya hidupmu. Yang penting, ada pos yang khusus untuk menabung dan berinvestasi.

Dengan anggaran yang terstruktur, kamu akan lebih disiplin dan tahu batas pengeluaranmu.

2. Pisahkan Rekening: Satu untuk Kebutuhan, Satu untuk Tabungan

Salah satu cara mengatur gaji bulanan agar tidak cepat habis adalah dengan memisahkan rekening berdasarkan fungsinya. Banyak orang tergoda menghabiskan semua uang karena seluruh dana digabung dalam satu akun.

Cobalah metode ini:

  • Rekening A: untuk kebutuhan harian dan pengeluaran rutin
  • Rekening B: untuk menabung dan berinvestasi
  • Rekening C (opsional): untuk gaya hidup dan hiburan

Dengan pemisahan ini, kamu bisa mengontrol pengeluaran lebih efektif. Gunakan aplikasi keuangan atau fitur dompet digital yang mendukung pengelompokan dana.

Menurut studi dari Behavioral Economics, pemisahan mental uang (mental accounting) terbukti membuat orang lebih bijak dalam pengeluaran.

3. Bayar Diri Sendiri Duluan: Prioritaskan Tabungan

Setelah menerima gaji, jangan langsung belanja atau bayar cicilan. Sebaliknya, sisihkan terlebih dahulu untuk tabungan. Ini adalah prinsip “pay yourself first”.

Idealnya, alokasikan minimal 10-20% dari gaji untuk ditabung atau diinvestasikan sebelum membelanjakan sisanya.

Kamu bisa memanfaatkan fitur auto-debit bulanan agar dana tabungan langsung masuk tanpa tergoda untuk digunakan.

Cara mengatur gaji bulanan yang baik selalu menempatkan tabungan sebagai prioritas, bukan sisa dari pengeluaran.

4. Catat Semua Pengeluaran, Sekecil Apa Pun

Salah satu penyebab gaji cepat habis adalah karena kamu tidak sadar ke mana saja uang pergi. Ongkos parkir, kopi sachet, camilan, dan belanja online yang “cuma 20 ribu” bisa jadi lubang bocor finansial.

Solusinya? Catat semua pengeluaran harianmu.

Kamu bisa menggunakan:

  • Aplikasi pengatur keuangan (seperti Money Lover, Spendee, atau DompetKu)
  • Google Sheets atau Excel
  • Catatan manual di buku kecil

Dengan mencatat, kamu bisa mengevaluasi pola belanja dan membuat strategi perbaikan. Ini langkah penting dalam cara mengatur gaji bulanan secara bijak.

5. Hindari Gaya Hidup Konsumtif dan Impulsif

Godaan hidup modern sangat besar. Diskon di e-commerce, promo makanan online, dan tren barang baru bisa membuat kamu lapar mata.

Untuk menghindarinya, lakukan hal ini:

  • Tunda pembelian minimal 24 jam sebelum memutuskan beli
  • Bikin daftar belanja dan patuhi isinya
  • Unsubscribe dari email promo jika perlu
  • Ingat kembali tujuan finansialmu sebelum checkout

Menurut survei Bank Indonesia, lebih dari 50% milenial Indonesia mengalami kesulitan mengelola uang karena gaya hidup konsumtif. Maka, kendalikan nafsu belanja agar cara mengatur gaji bulananmu tidak sia-sia.

6. Siapkan Dana Darurat

Dana darurat adalah tabungan yang hanya digunakan untuk kondisi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau kebutuhan keluarga mendesak.

Idealnya, dana darurat berjumlah:

  • 3–6 kali pengeluaran bulanan untuk pekerja tetap
  • 6–12 kali pengeluaran untuk freelancer atau pengusaha

Kamu bisa menyimpannya di rekening terpisah yang mudah diakses tapi tidak mudah tergoda untuk dipakai.

Dengan dana darurat, kamu tidak perlu menarik utang saat menghadapi krisis. Ini cara mengatur gaji bulanan yang cerdas dan antisipatif.

7. Atur Cicilan Maksimal 30% dari Gaji

Jika kamu memiliki cicilan (kredit motor, kartu kredit, pinjaman online), pastikan jumlahnya tidak melebihi 30% dari penghasilan bulananmu.

Misalnya, gaji kamu Rp5 juta per bulan, maka total cicilan idealnya tidak lebih dari Rp1,5 juta.

Jika lebih dari itu, kondisi keuanganmu rawan dan bisa mengganggu kebutuhan pokok lainnya.

Bijaklah mengambil utang—pastikan untuk kebutuhan produktif (seperti modal usaha atau pendidikan), bukan konsumtif.

Cara mengatur gaji bulanan yang sehat adalah dengan menjaga rasio utang tetap proporsional.

8. Evaluasi dan Perbaiki Setiap Bulan

Mengatur gaji bukan aktivitas sekali jadi. Setiap bulan, evaluasi anggaran dan sesuaikan dengan perubahan gaya hidup, kebutuhan, atau pemasukan tambahan.

Cek:

  • Apakah kamu berhasil menabung sesuai target?
  • Pengeluaran mana yang bisa dikurangi?
  • Apakah kamu boros di kategori tertentu?

Dengan evaluasi rutin, kamu bisa menemukan kebiasaan buruk dan menggantinya dengan pola keuangan yang lebih sehat.

Cara mengatur gaji bulanan yang sukses selalu melibatkan proses pembelajaran dan perbaikan.

Bijak Mengelola Gaji = Hidup Lebih Tenang

Sahabat, tidak ada kata terlambat untuk belajar cara mengatur gaji bulanan. Entah gajimu besar atau kecil, yang paling penting adalah bagaimana kamu mengelolanya dengan bijak.

Dengan perencanaan yang tepat, pemisahan rekening, kebiasaan menabung, dan pengendalian gaya hidup, kamu bisa mengubah gaji yang tadinya “cepat habis” menjadi sumber kestabilan finansial jangka panjang.

Ingat, tujuan mengatur gaji bukan cuma biar cukup sampai akhir bulan, tapi untuk membangun kehidupan yang lebih tenang, mandiri, dan terarah.

Referensi

  1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022.”
    https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/publikasi/Pages/Survei-Nasional-Literasi-dan-Inklusi-Keuangan-2022.aspx

  2. Thaler, R. H. (1999). “Mental Accounting Matters.” Journal of Behavioral Decision Making.
    https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/(SICI)1099-0771(199912)12:3<183::AID-BDM318>3.0.CO;2-F

  3. Bank Indonesia. “Laporan Survei Perilaku Keuangan Milenial Indonesia.”
    https://www.bi.go.id/id/edukasi-perlindungan-konsumen/literasi-keuangan

Post Comment