Di tengah dinamika ekonomi yang semakin cepat, banyak orang mulai melirik ide usaha rumahan sebagai jalan alternatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau bahkan sumber utama. Usaha rumahan kian populer karena fleksibel, tidak selalu membutuhkan modal besar, dan bisa dikelola dari rumah tanpa perlu menyewa tempat usaha.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor usaha mikro kecil menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dan sebagian besar di antaranya merupakan usaha berbasis rumah tangga. Fakta ini menunjukkan betapa besar potensi bisnis rumahan dalam menopang ekonomi keluarga sekaligus nasional.
Namun, sebelum memutuskan untuk terjun, penting memahami jenis usaha apa yang sesuai dengan minat, kemampuan, serta kondisi pasar. Berikut beberapa ide usaha rumahan yang bisa menjadi inspirasi, lengkap dengan estimasi modal dan potensi omzet yang bisa diperoleh.
1. Bisnis Katering Rumahan
Bisnis kuliner adalah salah satu ide usaha rumahan yang hampir tidak pernah sepi peminat. Alasannya sederhana: makanan adalah kebutuhan primer. Selama produk memiliki cita rasa enak, harga terjangkau, dan kemasan menarik, peluang laris sangat besar.
Bisnis katering cocok dijalankan dari rumah, terutama di kawasan perkantoran, kos-kosan, atau sekolah. Permintaan katering untuk makan siang karyawan, acara keluarga, hingga pesta kecil selalu ada.
- Estimasi modal awal: Rp7–15 juta (peralatan masak tambahan, bahan baku, kemasan).
- Estimasi omzet: Jika melayani 50 porsi makan siang per hari dengan harga Rp25.000, omzet bulanan bisa mencapai Rp37,5 juta. Keuntungan bersih berkisar 25–30%.
Kunci sukses katering adalah menjaga rasa konsisten, pelayanan cepat, serta variasi menu.
2. Bisnis Laundry Kiloan
Kebutuhan akan jasa laundry semakin meningkat di daerah perkotaan dan perumahan padat. Banyak orang sibuk bekerja sehingga tidak sempat mencuci baju. Hal ini membuka peluang besar bagi mereka yang ingin memulai bisnis laundry kiloan dari rumah.
Menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia, rata-rata orang Indonesia memiliki sekitar 30–40 helai pakaian. Dengan mobilitas tinggi, kebutuhan mencuci pakaian di luar rumah menjadi lebih relevan.
- Estimasi modal awal: Rp15–20 juta (untuk membeli mesin cuci kapasitas besar, pengering, setrika uap, timbangan, dan perlengkapan tambahan).
- Estimasi omzet: Jika melayani 20 pelanggan per hari dengan rata-rata 5 kg cucian (Rp7.000/kg), maka omzet bulanan bisa mencapai Rp21 juta. Margin keuntungan bersih berkisar 30%.
Bisnis ini cocok untuk kawasan perumahan padat, dekat kampus, atau area kos-kosan.
3. Online Shop Produk Fashion atau Aksesoris
Era digital memberi ruang luas bagi siapa saja untuk membuka toko online dari rumah. Produk fashion seperti hijab, pakaian anak, atau aksesoris handmade memiliki pasar yang sangat besar.
Laporan e-Conomy SEA 2023 dari Google, Temasek, dan Bain & Company menyebutkan bahwa Indonesia menjadi pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai lebih dari US$60 miliar.
Artinya, membuka toko online adalah salah satu ide usaha rumahan yang paling potensial saat ini.
- Estimasi modal awal: Rp2–5 juta (untuk stok produk awal dan kemasan). Jika menjadi reseller/dropshipper, modal bisa lebih kecil, hanya untuk pemasaran.
- Estimasi omzet: Dengan menjual 200 produk per bulan seharga Rp100.000, omzet bisa mencapai Rp20 juta. Profit margin biasanya sekitar 20–30%.
Kunci sukses bisnis online shop adalah konsistensi branding, pemanfaatan media sosial, serta layanan pelanggan yang baik.
4. Jasa Kursus Privat atau Les Online
Jika memiliki keahlian mengajar, menjadikan rumah sebagai tempat kursus atau membuka les online bisa menjadi peluang besar. Pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan belajar masyarakat, di mana kelas online kini semakin diterima.
Misalnya, kursus bahasa Inggris, matematika, musik, hingga kursus keterampilan seperti desain grafis atau coding. Data UNESCO menunjukkan bahwa lebih dari 1,2 miliar siswa di dunia pernah mengikuti kelas online pada masa pandemi, dan tren ini berlanjut hingga sekarang.
- Estimasi modal awal: Rp3–5 juta (untuk peralatan mengajar online seperti laptop, kamera, dan internet stabil).
- Estimasi omzet: Dengan tarif Rp500.000 per siswa per bulan dan memiliki 20 siswa, omzet bulanan bisa mencapai Rp10 juta. Jika kelas dilakukan online, biaya operasional bisa ditekan sangat rendah.
Bisnis ini tidak hanya menguntungkan secara finansial, tapi juga memberi kontribusi positif dengan mencerdaskan generasi muda.
5. Budidaya Tanaman atau Hidroponik
Minat masyarakat terhadap gaya hidup sehat memicu tingginya permintaan produk sayuran segar, organik, dan hidroponik. Menurut data Kementerian Pertanian, konsumsi sayur di Indonesia mencapai 60 kg per kapita per tahun. Hal ini menciptakan pasar yang luas untuk bisnis budidaya tanaman di rumah.
Dengan memanfaatkan lahan sempit atau bahkan rooftop, bisnis hidroponik bisa dijalankan secara sederhana.
- Estimasi modal awal: Rp7–15 juta (untuk instalasi hidroponik sederhana, bibit, nutrisi tanaman, dan peralatan panen).
- Estimasi omzet: Dengan kapasitas 500 tanaman selada yang bisa dipanen setiap 30 hari dan dijual Rp10.000 per ikat, omzet bulanan bisa mencapai Rp5 juta. Jika diperluas hingga 2.000 tanaman, omzet dapat melonjak hingga Rp20 juta.
Selain untuk dijual langsung, produk hidroponik juga bisa dipasarkan ke restoran sehat atau supermarket.
Baca Juga: Cara Membangun Networking, Perbesar Peluang Bisnismu Tumbuh
6. Bisnis Kerajinan Tangan (Handicraft)
Kerajinan tangan seperti tas rajut, aksesoris resin, lilin aroma terapi, atau dekorasi rumah kini semakin diminati, terutama di kalangan anak muda dan komunitas pecinta produk handmade.
Menurut Kementerian Perindustrian, produk kerajinan Indonesia bahkan telah diekspor ke lebih dari 50 negara dengan nilai mencapai miliaran dolar per tahun. Menjalankan ide usaha rumahan ini memungkinkan fleksibilitas dan kreativitas tanpa batas.
- Estimasi modal awal: Rp2–7 juta (untuk bahan baku, alat produksi sederhana, dan kemasan).
- Estimasi omzet: Produk dengan harga jual Rp100.000–Rp200.000 per item bisa menghasilkan omzet Rp10–15 juta per bulan, tergantung volume produksi. Profit margin bisa tinggi karena nilai seni produk.
Dengan promosi lewat marketplace dan media sosial, bisnis kerajinan tangan bisa berkembang pesat hingga ke pasar ekspor.
7. Jasa Penulisan Konten atau Desain Grafis
Permintaan jasa penulisan artikel, copywriting, dan desain grafis meningkat seiring perkembangan bisnis digital. Banyak UMKM membutuhkan konten untuk promosi di media sosial, website, atau marketplace.
Menurut laporan We Are Social (2024), lebih dari 170 juta orang di Indonesia aktif menggunakan media sosial. Artinya, kebutuhan konten digital akan terus tumbuh.
- Estimasi modal awal: Rp3–8 juta (untuk perangkat laptop, software desain, dan internet).
- Estimasi omzet: Dengan tarif penulisan Rp200.000 per artikel dan mengerjakan 50 artikel per bulan, omzet bisa mencapai Rp10 juta. Untuk desain grafis, rata-rata tarif per proyek bisa Rp500.000–Rp1 juta, sehingga omzet bulanan dapat mencapai Rp15 juta atau lebih.
Kelebihan ide usaha rumahan ini adalah bisa dikerjakan dari rumah dengan waktu yang fleksibel.
Baca Juga: Tambah Penghasilan dari Rumah, Inilah Cara Memulai Bisnis Online Bagi Pemula
8. Bisnis Frozen Food
Makanan beku atau frozen food menjadi tren karena praktis dan tahan lama. Produk seperti nugget, dimsum, bakso, atau ayam marinasi punya pasar luas. Laporan Katadata Insight Center (2023) mencatat penjualan frozen food di Indonesia tumbuh lebih dari 10% per tahun.
- Estimasi modal awal: Rp10–20 juta (freezer, sealer, bahan baku, kemasan).
- Estimasi omzet: Dengan menjual 1.000 pack per bulan seharga Rp20.000, omzet bisa Rp20 juta. Margin keuntungan sekitar 25–35%.
Strategi pemasaran bisa melalui media sosial, reseller, hingga platform e-commerce.
9. Bisnis Snack Kemasan
Camilan selalu punya pasar. Mulai dari keripik, kue kering, hingga camilan sehat (granola bar, kacang panggang) sangat diminati. Kemasan menarik akan meningkatkan daya tarik produk.
- Estimasi modal awal: Rp5–12 juta (mesin sealer, toples, plastik kemasan, bahan baku).
- Estimasi omzet: Menjual 500 pack per bulan seharga Rp15.000 bisa menghasilkan omzet Rp7,5 juta. Dengan volume lebih besar, omzet bisa melonjak hingga Rp20 juta per bulan.
Produk ini sangat cocok dipasarkan lewat toko oleh-oleh, warung modern, dan online.
10. Bisnis Minuman Siap Saji
Tren minuman kekinian seperti kopi susu, thai tea, boba, atau jus segar masih tinggi. Bahkan, Asosiasi Kopi Spesial Indonesia mencatat konsumsi kopi dalam negeri naik 44% dalam 5 tahun terakhir.
- Estimasi modal awal: Rp5–10 juta (mesin blender, shaker, cup sealer, bahan baku, booth sederhana).
- Estimasi omzet: Menjual 50 gelas per hari seharga Rp15.000 bisa menghasilkan omzet Rp22,5 juta per bulan. Margin keuntungan bisa 40–50%.
Penjualan bisa dilakukan dari rumah dengan sistem pesan-antar atau melalui aplikasi ojek online.
Peluang Menjanjikan dari Rumah
Dari uraian di atas, jelas bahwa ide usaha rumahan memiliki peluang besar untuk dijalankan siapa saja, baik ibu rumah tangga, mahasiswa, maupun pekerja yang ingin menambah penghasilan. Kuncinya adalah memilih bidang yang sesuai minat, melakukan riset pasar sederhana, serta mengelola modal dengan bijak.
Apapun pilihannya—mulai dari kuliner, laundry, online shop, kursus privat, budidaya hidroponik, kerajinan tangan, hingga jasa kreatif digital—setiap ide usaha rumahan bisa menjadi pintu rezeki baru jika dijalankan dengan konsistensi dan strategi pemasaran yang tepat.
Seperti pepatah, “Rumah adalah tempat memulai segala hal,” termasuk peluang menuju kemandirian finansial.